Ninja Muslim: BILA GEREJA BELANDA BERMETAMORFOSIS JADI MASJID



BILA GEREJA BELANDA BERMETAMORFOSIS JADI MASJID

Imam Abu Faqih II 10 Februari jam 16:45 Balas
Banyak gereja di Belanda yang beralih fungsi menjadi masjid dalam beberapa dekade ini. Salah satunya Gereja Immanuel yang menjadi Masjid Al Hikmah, Den Haag atau yang biasa disebut Masjid Indonesia.

Menurut seorang pengurus Masjid Al Hikmah, Rudy Ervan, gereja tersebut didirikan pada 1958. Bangunan gereja ini kemudian dibeli Probosutedjo, pengusaha terkenal asal Indonesia, seharga sekitar 1.350.000 golden.

"Waktu itu, ada dua gereja yang dijual, setelah diputuskan dan proposal kami disetujui, akhirnya jatuh pada Gereja Immanuel," jelas Rudy.

Oleh Probosoetedjo masjid tersebut kemudian diwakafkan kepada masyarakat Indonesia pada awal Juli 1996. Probosutedjo mewakafkan masjid ini atas nama kakaknya, Haris Sutjipto yang wafat di rumah sakit di Leiden, Belanda pada akhir tahun 1995.

Masjid Al Hikmah merupakan bangunan dua lantai yang mampu menampung sekitar 800 jamaah. Pada hari Jumat dan selama bulan Ramadan, biasanya jumlah jamaah bisa mencapai sekitar 400 orang.

Lantai dasar, digunakan untuk kegiatan remaja masjid Persatuan Pemuda Muslim se-Eropa (PPME) Den Haag, dan aktivitas pengajian lainnya, sementara lantai atas, dipergunakan untuk sholat.

Pada akhir pekan masjid ini biasanya menggelar kegiatan pengajian, Taman Pendidikan Alquran (TPA) dan buka puasa bersama yang diikuti muslim dari berbagai komunitas. Tak hanya muslim Indonesia, tapi juga Maroko, Turki, Somalia, dan Belanda.

Selain Gereja Immanuel, di sekitar kawasan centrum Den Haag, terdapat pula Synagoge, rumah ibadah Yahudi, yang berubah fungsi menjadi masjid.

Synagoge itu kini menjadi masjid yang dimanfaatkan oleh komunitas Turki.

Di Amsterdam terdapat sekitar lima gereja yang telah dialih fungsikan menjadi masjid setelah dibeli oleh masyarakat Turki dan Maroko.

Bahkan di beberapa wilayah, karena jumlah jamaahnya tidak tertampung lagi oleh masjid terdekat, takmir masjid akhirnya menyewa sebuah gedung.

"Kita terpaksa menyewa sebuah gedung yang berada di sebelah mesjid PPME Amsterdam karena jumlah jamaah yang melaksanakan sholat tarwih begitu banyak," jelas Aziz Balbaid, seorang pengurus masjid Persatuan Pemuda Muslim se Eropa (PPME) Amsterdam.

Selama Ramadan, katanya, jumlah jamaah yang melaksanakan salat tarwih di tempat itu mencapai sekitar 800 orang, sementara mesjid ini sendiri, hanya berkapasitas sekitar 200 orang.

"Itulah sebabnya, pengurus mesjid PPME Amsterdam bekerjasama dengan pihak kepolisian Belanda untuk melakukan pengamanan di sekitar kawasan mesjid karena jumlah jamaah yang sholat tarwih, begitu banyak," kata Aziz.

Bulan Ramadan kali ini, lanjutnya, merupakan tahun keempat dimana mesjid PPME Amsterdam kembali menghadirkan imam masjid dari Depok, Jawa Barat, Indonesia, Chairul Muttakim Abdullah.

"Mungkin karena pengaruh suara beliau dan resitasinya, sehingga mampu menyedot jumlah jamaah untuk melaksanakan sholat tarwih di masjid ini," jelasnya.

Jumlah masyarakat muslim di Belanda hingga 2008, telah mencapai sekitar enam persen dari penduduk Belanda yang mencapai sekitar 16.3 juta.

Muslim di Belanda mayoritas merupakan pendatang di negeri kincir angin, namun sebagian diantaranya ada pula yang mualaf dan karena pernikahan.

Diperkirakan jumlah masjid di Belanda mencapai sekitar 300 unit. Menurut Aziz, sejak 2007, pemerintah Belanda telah mengeluarkan aturan baru untuk tidak lagi menjual gereja-gereja yang kini banyak ditinggalkan para jemaatnya.

"Saya tidak tahu persis alasan pemerintah, tapi yang pasti, mereka sudah tidak mengizinkan lagi adanya jual beli gereja-gereja," jelasnya.

Pemerintah Belanda lanjutnya, lebih memilih untuk mengalihfungsikan gereja kosong itu menjadi perkantoran atau pemukiman warga. Sebab bila dijual, sudah dapat dipastikan, orang-orang Maroko atau Turki akan membelinya untuk kemudian dijadikan masjid.

Saat ini di Belanda masih ada beberapa gereja yang kosong dan hingga saat ini belum dimanfaatkan secara maksimal.

Sebagian dari gereja-ereja yang kosong itu telah dihancurkan dan kemudian dibangun kembali menjadi rumah hunian bagi masyarakat Belanda.

"Tetapi tetap saja bekas bangunan gereja itu tampak terlalu kecil untuk dijadikan sebagai rumah hunian," ujar Aziz. (*)

http://ramadhan.antaranews.com/news/1576/bila-gereja-di-belanda-bermetamorfosis-menjadi-masjid

Label: ,

« Home | Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »

0 Komentarz:

Posting Komentar